Dongeng Si Hitam dan Putih ditulis oleh Angela Oscario
|
Dongeng Si Hitam dan Putih |
Di negeri kambing,
kambing-kambing putih hidup dengan damai. Sayangnya kambing putih hanya
mau bergaul dengan sesama kambing putih. Di negeri itu, hiduplah satu
keluarga kambing hitam. Bagi kambing-kambing putih, keluarga kambing
hitam adalah pembawa sial. Menurut mereka, dimana ada kambing hitam, di
situ akan terjadi masalah.
Keluarga kambing hitam
memiliki seekor anak kambing hitam. Namanya si kecil Hitam. Setiap sore,
si kecil hitam hanya bisa memandangi anak-anak kambing putih yang asyik
bermain. Ia tidak diijinkan ikut bermain bersama.
Si kecil hitam menjadi sedih. "Mengapa buluku berwarna hitam?"keluhnya.
Si kecil hitam lalu
berniat mengubah bulunya menjadi putih. Ia menceburkan dirinya ke dalam
ember cat putih. Dalam sekejap, bulu-bulunya pun berwarna putih.
"Mbeeeekkkk!" soraknya kegirangan. Ia menghampiri anak-anak kambing putih dan bermain bersama mereka. Ia merasa sangat senang.
Saat sedang bermain,
tiba-tiba langit menjadi gelap. Hujan deras pun turun. Akibatnya, cat
putih di tubuh si kecil hitam menjadi luntur. Kambing-kambing putih
berteriak kesal melihatnya.
"Pantas hujan turun! Pasti gara-gara kambing hitam bermain bersama kita. Dia memang pembawa masalah!"
Si kecil hitam sedih sekali. Ia berlari pulang dan bertanya pada ibunya.
"Apa betul, kambing hitam memang pembawa masalah?"
"Tentu saja tidak, Nak.
Kambing-kambing putih menjauhi kita hanya karena kita berbeda. Tapi
jangan khawatir. Ibu yakin, suatu saat mereka akan menyadari kalau
pendapat itu salah..."
Suatu hari, si kecil
hitam menonton anak-anak kambing putih yang sedang bermain. Tiba-tiba
dia melihat seekor serigala mendekati kambing-kambing putih. Para
kambing putih lari kocar-kacir. Seekor kambing putih tertangkap.
Tanpa rasa takut, si
kecil hitam berlari mendekat. Ia mengambil buah-buah busuk yang
berserakan di tanah dan melempari si serigala.
"Auuuu!" seru serigala sambil melindungi tubuhnya.
Si kecil hitam segera
bersembunyi di antara semak-semak. Bulunya yang berwarna hitam membuat
ia mudah bersembunyi. Serigala tidak melihatnya. Si kecil hitam terus
melempari si serigala dengan buah busuk, lalu buru-buru bersembunyi
lagi. Serigala akhirnya melarikan diri. Anak kambing putih tadi selamat.
Para kambing putih
sangat berterima kasih pada si kecil hitam. Mereka mengagumi
keberaniannya. Sejak saat itu, kambing putih dan kambing hitam hidup
dengan damai tanpa membeda-bedakan warna bulu.